15 Des 2022

Dear Noel, Jadikan Rumah Ini Tempat Menimba dan Menimbun Segala Rasa

(ulrichome.com)


Noel sayang,

Suatu hari, papah pernah berjanji dalam hati. “Sebelum menikah dengan mamah, papah harus punya rumah!”

Janji itu pernah tergusur, bahkan terkubur oleh beragam aktivitas dan waktu yang terus menjulur. Tapi, rupanya ingatan akan janji itu tak pernah kabur.

Janji itu terus terngiang dalam tambur memori. Dan janji itu bagai doa tanpa terucap. Dua tahun sebelum Papah dan Mamah menikah, janji itu mulai mewujud.

Awal tahun 2009, Papah mulai mengumpulkan dana dengan menyisihkan penghasilan bulanan.

Tentu tak mudah mengumpulkan dana dengan penghasilan yang pas-pasan. Tapi tekad untuk memiliki rumah itu telah membulat.

Setiap kali gajian di akhir bulan, Papah langsung menyisihkan dana untuk ditabung. Kata para pakar keuangan, menabung itu menyisakan penghasilan di akhir bulan, tapi menyisihkan pendapatan di awal bulan.

Noel sayang,

Alhasil, setelah beberapa bulan, dana untuk uang muka kredit rumah pun terkumpul.

Papah dan Mamah yang kala itu masih pacaran, langsung berburu rumah. Perumahan-perumahan baru menjadi incaran kami.

Ternyata, tak mudah lho menemukan rumah yang cocok di hati. Lokasi nyaman, tapi akses transportasinya susah. Akses mudah, tapi lokasinya di pinggir sungai yang rawan longsor. Atau lokasi cocok, akses mudah, harga mahal.

Nah, yang terakhir inilah yang paling sering kami temui. Persoalan harga ini memang kerap menjadi kendala kami untuk menentukan pilihan.

Tapi, setelah berburu rumah ngalor dan ngidul, akhirnya kami menemukan satu perumahan di pinggiran kota Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. 

Perumahan ini berada di daerah perbukitan Kalibagor-Kaliori, Banyumas, Jawa Tengah. Berjarak sekira 10 kilometer dari pusat kota mendoan, Purwokerto.

Akses transportasi pun tak sulit, lantaran perumahan ini berada di pinggir jalan utama Sokaraja-Banyumas.

Untuk urusan harga, masih terjangkau kantong Papah. Tidak terlalu murah, tapi juga tidak begitu mahal. Pas lah di kantong!

Setelah akad kredit berlangsung, cicilan bulanan pun siap menanti. Tantangan baru menanti.

Noel sayang,

Dengan penghasilan yang serba mepet, tentu mengangsur cicilan rumah dengan skema KPR menjadi tantangan yang berarti. 

Gajian di akhir bulan harus langsung disisihkan untuk bayar cicilan rumah. Baru setelah itu memikirkan hidup dengan “sisa-sisa” penghasilan. Tidak mudah!

Di bulan-bulan awal memang terasa berat, tapi setelah itu menjadi terbiasa. Terbiasa prihatin, maksudnya. Makan dua kali sehari cukup. Semua mesti diirit-irit, agar uang cukup sampai gajian berikutnya.

Noel sayang,

Usaha emang tak pernah mengkhianati hasil. Meskipun tak luas dan mewah, tapi rumah ini kini telah terbayar lunas. Melelahkan, namun melegakan.

Bahkan, beberapa bagian di rumah ini telah direnovasi, sehingga makin nyaman dihuni.

Papah selalu bilang, “Rumah ini belum selesai! Dan mungkin tak akan pernah selesai.”

Ya, bagi Papah, membangun rumah secara fisik pasti akan selesai. Tapi “rumah” yang sejati tidak akan pernah rampung. Ia akan terus bertumbuh seiring perjalanan para penghuninya.

Dalam bahasa Inggris ada istilah pembeda antara “house” dan “home”. Kalau “house” lebih mengacu kepada bangunan fisik. Namun, “home” lebih mengacu kepada kondisi atau suasana rumah.

Noel sayang,

Kita lah para penghuninya yang akan membuat “house” itu menjadi “home”.

Rumah tak sekadar bangunan fisik dengan perabotnya. Rumah adalah rasa. Damai, nyaman, dan penuh cinta. Tapi di sana juga ada keringat dan air mata.

Rumah menjadi tempat untuk memperjuangkan segala hal. Papah dan Mamah sudah berjuang menghadirkan rumah ini untuk kita.

Di rumah inilah, kamu bisa menimba segala rasa, sekaligus menimbun berbagai rasa. Agar rumah ini menjadi rumah yang penuh rasa dan kenangan.

Kebutuhan perabotan rumah

(olymplast.co.id)



Nah, untuk urusan perabotan rumah tangga, Papah percayakan kepada brand Olymplast. Olympast sendiri merupakan brand aneka kebutuhan perabotan rumah tangga dengan bahan baku plastik yang diproduksi PT. Cahaya Bintang Plastindo.

PT. Cahaya Bintang Plastindo sendiri adalah anak perusahaan  PT. Graha Multi Bintang sebagai holding company yang memegang merek-merek furniture ternama, sebagai bagian dari Olympic Furniture Group.

Kenapa memilih yang berbahan plastik? 

Tentu karena perabot yang berbahan plastik lebih awet alis tahan lama, anti rayap, mudah dibersihkan, dan harganya lebih terjangkau.

Bagi Olymplast, rumah merupakan tempat ternyaman bagi setiap anggota keluarga dalam menghabiskan sebagian besar waktunya. Tempat berbagi cinta, tempat melepaskan lelah, dan tempat yang selalu dirindukan. 

Maka, Olymplast selalu menghadirkan produk-produk terbaik dengan konsep modern yang dapat mempercantik rumah dan memberi manfaat keluarga Indonesia dengan perabot plastik yang berkelas dan berkualitas di rumah, karena Olymplast juaranya rapikan rumah.

Ya, rumah bukanlah soal bangunan semata. Tapi ia adalah tempat berbagi aneka rasa.


14 Apr 2022

Soul in a Box Sajikan Makanan Sehat demi Jiwa dan Raga yang Walafiat

Menu sehat Soul in a Box (Dok.SIAB)

Nielsen’s New Global Health and Ingredient-Sentiment Survey menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai peduli dengan pola konsumsi makanan. Sebagian responden bahkan mengaku telah mengikuti pola diet tertentu.

“Konsumen lebih sadar akan pola makan sehat, karena itu mereka ingin menerapkan pola makan yang dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan,” ujar Direktur Eksekutif Nielsen, Yudi Suryanata, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Survei yang dirilis medio September 2016 itu menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh responden atau sekira 80 persen responden mengaku mengikuti pola konsumsi makanan yang sehat.

Lalu apa yang membuat responden mengikui pola konsumsi makanan yang sehat?

Ada beberapa alasan yang mengemuka dalam survei ini. Misal, alasan responden lebih memilih makanan sehat adalah kandungan lemak, gula, atau karbohidrat.

Sesudah mengetahui kandungan dalam makanan yang hendak dikonsumsi, responden ternyata juga memerhatikan bahan tambahan pangan dalam makanan. Hal ini terungkap dari hasil survei sebesar 70 persen responden akan menghindari makanan berpengawet, 72 persen menghindari perisa buatan, dan 71 persen menolak pewarna buatan.

Pendorong lain yang seiring dengan pola konsumsi makanan sehat adalah kenyataan makin banyaknya penyakit degeneratif akibat gaya hidup tak sehat seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Sebesar 70 persen responden mengaku bahwa mereka memilih pola konsumsi makanan sehat untuk menghindari berbagai penyakit mematikan itu.

Demikian kata survei sebelum masa pandemi Covid-19 melanda negeri ini. Bagaimana setelah pandemi?

Makan Sehat, Imun Meningkat

Nah, pada medio September-Oktober 2020, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar survei terkait pola konsumsi makanan masyarakat di masa pandemi.

Survei itu juga memperlihatkan bahwa masyarakat cenderung mengonsumsi makanan sehat dengan tujuan untuk menjaga imun tubuh di masa pandemi.

Peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Purwanto mengatakan, selama masa pandemi, dengan pertimbangan kesehatan, konsumsi rumah tangga untuk protein hewani masih cukup tinggi. Selain itu, ada kesadaran dari sebagian besar responden untuk meningkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

Hal ini nyatanya juga sejalan dengan pola konsumsi makanan di beberapa negara. Pada masa pandemi ini, masyarakat seolah berlomba-lomba meningkat imunitas tubuh dengan memperbaiki pola makan yang lebih sehat.

Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan Herbalife Nutrition bertajuk “2020 Diet Decisions Survey”.

Survei ini melibatkan 8.000 konsumen di delapan negara Asia Pasifik, yaitu Australia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia.

Terungkap bahwa 58 persen responden di Asia Pasifik menerapkan pola makan lebih baik dan lebih rajin berolahraga selama pandemi Covid-19.

“Sebanyak 59 persen responden Indonesia telah melakukan perubahan pada pola makan mereka selama pandemi. Perubahan yang paling umum berupa makan lebih banyak buah dan sayuran, serta mengurangi daging,” papar Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, seperti dikutip dari kompas.com.

Selain itu, responden di Indonesia juga mengaku makan lebih banyak makanan yang berbasis nabati, berhenti makan tengah malam, hingga berhenti atau mengurangi makan nasi.

Mayoritas responden setuju bahwa mereka memiliki momen tertentu selama pandemi ketika menyadari bahwa mereka perlu mengubah pola makan.

Alasan-alasan perubahan itu antara lain kesehatan (73 persen), mengurangi berat badan (34 persen), biaya (21 persen), hingga agar ramah lingkungan (17 persen).

Makanan sehat. (Dok.SIAB)

Inilah Pilihannya

So, untuk semua alasan tersebut, kini hadir di Jakarta, Soul in a Box (SIAB) yang siap menyajikan menu-menu makanan sehat. Karena makan tak hanya sekadar kebutuhan pokok, ia juga menjadi gaya hidup sehat.

Soul in a Box (SIAB) merupakan besutan PT Jiwa Tekno Kultura yang telah beroperasi pada 2017. Sajian menu yang sehat selalu bermula dari dapur bersih. Pun dengan Soul in a Box.

Soul in a Box telah menggenggam sertifikat Halal dan Layak Hygiene Sanitasi, ISO, dan CHSE. Semua itu adalah jaminan bahwa Soul in a Box berusaha memberikan yang terbaik.

Menu-menu Soul in a Box senantiasa menggunakan bahan organik, lokal, dan musiman. Mengapa? 

Pemakaian bahan-bahan organik menjamin makanan terhindar dari unsur-unsur kimia aditif yang masih terkandung dalam bahan makanan, seperti sayur, buah, atau protein hewani.

Selain penggunaan bahan organik, Soul in a Box juga memakai bahan pangan lokal dan musiman. Hal ini untuk menjamin kesegaran makanan dan menawarkan rasa yang lebih kuat, tampilan indah, serta tekstur tepat. 

Selain itu juga untuk semakin meningkatkan kesejahteraan petani atau produsen lokal. Artinya, dengan mengonsumsi makanan berbahan organik, lokal, dan musiman, juga memberikan “kesehatan” bagi para petani dan masyarakat sekitar.

Racikan menu Soul in a Box selalu memperhatikan kandungan dalam setiap makanan. So, yang selalu menjadi perhatian adalah makanan yang tinggi serat, memiliki kandungan antioksidan tinggi, tidak memiliki kandungan MSG, tidak menggunakan minyak jelantah, dan makanan dengan komposisi yang seimbang serta beragam

Healthy Meal Box

FYI, salah satu menu catering sehat yang bisa menunjang gaya hidup sehat kamu dari Soul in a Box adalah Healthy Meal Box. Sajian makanannya lengkap, bergizi, serta amat cocok menjadi kudapan harian.

Healthy Meal Box terinspirasi oleh situasi pandemi yang melanda Indonesia. Maka, ada Paket Immunity dan Paket Recovery.

Paket Immunity meliputi asupan karbohidrat, protein, sayuran, serta buah segar. Ada pula menu tambahan, seperti susu, madu, snack sehat, dan becom-zet. Menu tambahan itu tentu untuk menjaga daya tahan tubuh.

Sementara, Paket Recovery lebih lengkap dibanding Paket Immunity. Selain asupan karbohidrat, protein, sayuran, serta buah segar, ditambahkan minuman sehat dan menu yang mengandung aneka vitamin, seperti vitamin B, C, E, dan juga Zinc.

So, meski menggoreskan duka, pandemi Covid-19 juga mewariskan jejak kebaikan. Pola konsumsi makanan masyarakat menjadi lebih baik. Pun pilihan menu makanan menjadi lebih memperhatikan kesehatan diri.

Dan sekarang hal itu menjadi lebih mudah, lantaran telah hadir Soul in a Box, jiwa yang sehat berada dalam raga (box) yang sehat.

Sumber:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/16/084237220/survei-masyarakat-manfaatkan-pandemi-untuk-perbaiki-pola-makan-sehat.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160909050532-255-157172/survei-masyarakat-indonesia-mulai-sadar-makanan-sehat.

https://www.republika.co.id/berita/qhu2c1463/survei-lipi-konsumsi-makanan-sehat-meningkat-selama-pandemi