30 Sep 2018

Yang Tipis, Ringan, dan Mumpuni Dambaan Jurnalis

(foto:y.prayogo)
“Selama di Kalimantan, kamu tetap harus mengirimkan naskah ya!” ujar sang redaktur.


“Siap, Bos!” jawabku spontan.


Ujaran redakturku itu bukanlah hal yang asing di telingaku. Hampir setiap bulan, aku mesti keluar kota, menunaikan tugas sebagai seorang jurnalis. Sebagian Pulau Jawa sudah pernah aku sambangi. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, sudah aku jelajahi. Tinggal Papua yang belum aku rambah.


Sebagai jurnalis, waktu kerjaku lebih banyak dihabiskan di luar kantor. Kubikel di kantor pun lebih sering kosong. Aku biasa mengerjakan naskah di mana pun dan kapan pun.


Untunglah, selama ini aku dibekali dengan laptop yang lumayan tangguh. Meskipun sekarang jamannya smartphone, tapi bagi jurnalis, peran laptop belum tergantikan. Laptop masih menjadi perangkat penting di medan karya seorang jurnalis.


Laptop yang selama ini menemaniku sudah berusia uzur. Aku telah menggunakannya sejak sembilan tahun silam. Mungkin nilai ekonomisnya sudah nol. Tapi, ia memang sangat tangguh, mampu menemaniku dalam kondisi apapun. Ia juga mampu diajak kerja super cepat.


Nah, lantaran sudah uzur dan akhir-akhir ini, kinerjanya agak lemot, aku berniat ganti laptop. Memilih laptop tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Aku mesti membuat aneka pertimbangan untuk menjatuhkan kepada satu pilihan. Maka, aku pun mengulik sana-sini, mencari tahu aneka laptop yang sekarang beredar di pasaran, dan tentu disesuaikan dengan budget yang ada di kantong. Tapi, aku juga telah menetapkan pilihan, laptop yang aku cari, mesti tipis, ringan, dan mumpuni.


Dia harus ramping alias tipis, agar lebih ringkas; bisa masuk ke dalam backpack. Intinya, dia tidak terlalu makan tempat di tas, sehingga mudah dibawa ke mana-mana.


Dia juga harus ringan. Mengapa? Kalau terlalu berat, pundak bisa pegel-pegel, Bos! Karena aku kerap bepergian, maka aku mesti memilih laptop yang ringan, jika perlu yang super ringan.


Lalu, dia juga harus mumpuni atau powerful. Sebagai jurnalis, aku memerlukan perangkat yang tangguh dibawa ke segala medan, yang mampu diajak bekerja keras dan tentu cepat.
Setelah mencari-cari sana-sini, bertanya ke banyak orang termasuk ke rumput yang bergoyang, sepertinya aku mesti menjatuhkan pilihan ke ZenBook 13 UX331UAL yang baru dirilis ASUS awal tahun ini.
(channel.asus.com)


Tipis Tapi Kuat
ZenBook 13 UX331UAL merupakan varian lain dari versi UX331UN. Katanya, ini perangkat yang paling menggambarkan inti dari ZenBook, yakni laptop 13,3 inci yang paling ringan. Anggota baru ZenBook ini memiliki ketebalan yang sama seperti saudaranya, ZenBook UX331UN, yakni hanya 13,9 milimeter. Namun soal bobot, ZenBook 13 UX331UAL lebih unggul. Bobotnya tak sampai satu kilogram, tepatnya hanya 985 gram.


Cucok! Tak makan tempat di dalam tas, dan yang penting juga, pundak nggak pegel-pegel.
Meskipun tipis dan enteng, ZenBook 13 UX331UAL telah memenuhi standar military-grade MIL-STD 810G. Ia juga lolos uji daya tahan, sehingga bisa digunakan dalam berbagai kondisi.


ASUS juga memberikan sentuhan modern pada ZenBook 13 UX331UAL, di mana pengguna cukup menghadapkan wajah ke layar atau dengan sentuhan jari di sensor fingerprint, maka dia bisa langsung bekerja. Kecanggihan ini tentu amat mendukung kerja-kerja jurnalistik di medan karya yang membutuhkan kecepatan.
(channel.asus.com)
Ringan Tapi Tangguh
ZenBook 13 UX331UAL didesain agar menjadi yang paling portabel. Maka, bobot pun menjadi prioriatas. Material magnesium aluminium alloy memberikan ZenBook 13 UX331UAL menjadi yang paling ringan dalam keluarga ZenBook.


Meskipun ringan, ASUS tak berkompromi terkait performa. Maka, ZenBook 13 UX331UAL diperkuat dengan prosesor tercepat Intel Core i generasi kedelapan. Prosesor tercepat itu dipadupadankan dengan RAM tercepat pula, DDR4 2133MHz, serta teknologi penyimpanan berkecepatan tinggi dan handal berbasis M.2 SSD.


Dan bagi seorang jurnalis, satu hal yang paling penting adalah kemampuan Wi-Fi. Tahu kebutuhan ini, ASUS mempersenjatai ZenBook 13 UX331UAL dengan fitur Wi-Fi Master. Dengan Wi-Fi Master, para pengguna ZenBook 13 UX331UAL bisa menikmati streaming video FullHD YouTube yang lebih lancar pada jarak 300 meter atau lebih. Jarak ini sekitar 65 meter lebih jauh dibandingkan dengan laptop lain pada umumnya.



(channel.asus.com)
Berpadu dengan teknologi dual-band 802.11ac, Wi-Fi Master juga menawarkan kecepatan hingga 867Mbps atau sekitar enam kali lebih cepat dibanding single-stream 802.11n. Hal ini tentu amat mendukung para pengguna yang kerap bekerja di luar kantor, seperti saya, seorang jurnalis. Daya tahan baterai ZenBook 13 UX331UAL juga amat handal dan mumpuni. Dari berbagai hasil pengujian, saat ZenBook 13 UX331UAL digunakan secara multitasking non stop, baterai pada ZenBook 13 UX331UAL sanggup memasok daya hingga 4 jam 43 menit. Bahkan, ASUS mengklaim baterai ZenBook 13 UX331UAL sanggup bertahan hingga 15 jam.


Setelah melihat, menerawang, dan meraba ZenBook 13 UX331UAL, tunggu apalagi! Laptop generasi terbaru dari ZenBook besutan ASUS ini memang layak untuk pengguna yang sering "kelayapan" keluar kantor.