BENDERA start dikibar-kibarkan Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra di halaman Vehicle Logistic Center (VLC) Daihatsu di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa, 1 Oktober 2013. Lima unit Terios TX MT dan dua unit Terios TX AT, keluaran terbaru Daihatsu ini segera menderu dan melaju di jalanan ibukota, Jakarta. “Ini merupakan Terios 7 Wonder jilid kedua. Sahabat Petualang yang terdiri dari para blogger dan jurnalis bisa merasakan sensasi Terios terbaru menjelajahi tujuh tempat terbaik dalam Hidden Paradise di Jawa hingga Pulau Komodo,” kata Amelia Tjandra.
Ya, ini adalah petualangan Terios jilid kedua. Pada jilid pertama, Terios telah sukses menaklukkan Pulau Sumatra dalam “Terios 7 Wonder: Sumatera Coffee Paradise”. “Perjalanan ini telah membuktikan ketangguhan Terios dalam menaklukkan berbagai medan jalan dalam rangkaian kegiatan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Ekspedisi ini membuktikan, Terios adalah sahabat yang tepat untuk berpetualang. Kami juga berharap peserta dapat berbagi cerita tentang destinasi-destinasi menarik ini kepada masyarakat agar semakin ramai dikunjungi wisatawan” ujar Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor, Rio Sanggau.
Surga Sawarna
Tak lama berselang, iring-iringan tujuh Terios: Sahabat Petualang telah menari-nari di jalanan berkelok di kawasan Ciawi serta perbukitan Sukabumi. Jalan menanjak dan menurun yang cukup terjal dengan mudah dan nyaman ditaklukkan Terios yang dibekali mesin 1500cc VVTi ini.
Usai meliuk-liuk di jalan pegunungan, Terios melaju menuju Pelabuhan Ratu. Rasa bosan mulai menggelanyut. Untunglah, kejenuhan itu dapat diatasi dengan fasilitas dalam Terios keluaran baru ini: koneksi USB, Aux dan MicroSD yang memungkinkan para penumpang mendengarkan musik langsung, baik dari MP3-player maupun smartphone.
Panorama perbukitan segera beralih menjadi pemandangan pesisir pantai menuju Desa Sawarna. Aroma pantai selatan Pulau Jawa segera menyambangi tim ekspedisi ini. Sawarna menyimpan panorama pantai yang dipadu dengan batu-batu karang. Deburan ombak di Sawarna mulai dilirik para peselancar mancanegara dan domestik. Sawarna juga menyimpan beberapa gua yang menampilkan stalaktit dan stalakmit yang elok.
“Sawarna Beach is nice. Soft brownish white sand and blue water stretched far from east to west,” tulis salah satu blogger yang turut dalam tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise, Murni Amalia Ridha alias Mumun di laman pribadinya.
Susur Pantai Selatan
Setelah semalam melepas lelah di Sawarna, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise menempuh perjalanan sekitar 600 kilometer dari Sawarna menuju Yogyakarta melalui jalur selatan Pulau Jawa. Usai mentari membuka hari, tim pun bertolak. Selepas Sukabumi, tim memutuskan masuk ke jalan tol Padaleunyi menuju Tasikmalaya. Kondisi jalan yang lenggang, membuat tujuh Terios ini dipacu dengan kecepatan cukup tinggi.
Keluar dari jalan tol Padaleunyi, tujuh Terios ini harus berhadapan dengan tanjakan dan turunan berkelok yang cukup terjal di jalur Nagreg. Lagi-lagi, tujuh New Terios dengan transmisi manual 5 percepatan ini tampil handal dan lincah.
Perjalanan lanjut ke Banjar hingga membawa tim menuju perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Kali ini, New Terios menghadapi jalan yang sempit dan datar. Jalur Banjar menuju Yogyakarta cukup padat. Bus dan truk mendominasi jalanan. Arena ini menjadi tantangan untuk menguji tenaga mesin dari SUV 7 penumpang ini dalam menyalip dan meliuk di jalan dua lajur ini.
Offroad di Kaki Merapi
Dari Kota Gudeg, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise mendaki menuju Desa Kinahrejo di lereng Gunung Merapi. Lalu lintas pagi itu masih sepi. Dari kota yang berjuluk Kota Pelajar ini, tim menempuh perjalanan selama 60 menit menuju Kinahrejo.
Sayup-sayup tetabuhan gamelan, alat musik khas Jawa, mengalun. Tarian Kuda Lumping menyambut rombongan. Di tempat ini, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise mengadakan penanaman 10.000 pohon; 7000 pohon penghijauan dan 3000 pohon produktif, secara simbolis untuk menghijaukan daerah pasca erupsi Gunung Merapi, November 2010.
Di Kinahrejo, tim juga mengunjungi kediaman sang juru kunci Gunung Merapi, almarhum Mbah Maridjan, sembari melakukan Lava Tour di Desa Cangkringan. New Terios terbukti handal di jalan berpasir yang diwarnai tanjakan terjal. Memang, beberapa kali New Terios sempat meradang melewati tanjakan terjal akibat lapisan pasir yang tebal. Namun akhirnya, tujuh New Terios ini berhasil menaklukkan medan “offroad” di kaki Gunung Merapi.
Kemah di Ranu Pane
Keesokkan pagi, Jumat, 4 Oktober 2013, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise meneruskan petualangan menuju kota Malang, Jawa Timur. Perjalanan di hari keempat ini, dihabiskan di perjalanan dari Yogyakarta ke Malang. Tak ada yang istimewa selama perjalanan yang menempuh rute 342 kilometer ini.
Malam hari, tim baru menyentuh kota Malang. Para anggota tim pun segera melempar badan ke pembaringan, melepas lelah setelah sepanjang hari dalam perjalanan.
Keesokkan pagi, tim melanjutkan petualangan ke kawasan kaki Gunung Semeru. Iring-iringan New Terios membelah jalan beraspal Tlogosari yang menyajikan pemandangan Puncak Mahameru dari kejauhan. Menjelang sore, konvoi New Terios baru lepas dari Malang.
Hari sudah petang. Tim pun akhirnya masuk pintu gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Suasana kian gulita. Hanya pepohonan besar yang bisa terlihat di kanan kiri jalan aspal yang hanya bisa dimuati satu mobil itu. Semakin dalam ke hutan, jalan kian rusak. Batu-batu berukuran sedang berhamburan saat terlindas ban mobil. Namun, kondisi itu bukanlah halangan bagi New Terios. Medan di kaki Gunung Merapi telah membuktikan ketangguhannya. Kini saatnya, New Terios unjuk gigi di lereng Semeru, gunung tertinggi Pulau Jawa ini.
Malam sedang tampil menawan. Taburan bintang di langit menyambut kedatangan tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise di Ranu Pane. Malam itu, tim bercengkerama hangat bersama masyarakat Suku Tengger. Mereka sedikit mencecap kehidupan orang-orang lereng Semeru ini. Tim memilih berkemah di tepi Danau Ranu Pane. Hawa dingin menusuk hingga tulang belulang. Meski dingin membekap, langit tampil sempurna. Tak ada awan yang bergelayut. Bintang-bintang menampilkan keelokannya.
Esok pagi, mentari muncul dengan malu-malu di ufuk timur. Semburat-semburat oranye menggaris di angkasa. Dari pinggir Danau Ranu Pane, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise menikmati “surga” yang tersembunyi di balik kegagahan Gunung Semeru.
Africa van Java
Setelah “menggigil” di Ranu Pane, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise menuju Taman Nasional Baluran di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur. Nampak panorama sabana dihiasi tanaman-tanaman yang meranggas oleh musim kemarau.
Baluran merupakan nama gunung yang menaungi habitat taman nasional ini. Selain sabana yang membentang luas, di taman nasional ini juga terdapat hutan mangrove, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan musim, hutan rawa, serta hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Taman nasional ini kerap disebut sebagai “Africa van Java”.
Tim pun memilih malam hari untuk “mengintip” rusa-rusa liar yang masih berkeliaran bebas di alam. Beruntung, safari night dengan berjalan kaki ini berhasil “mengintip” beberapa rusa dan kijang, meskipun hanya dari kejauhan.
Setelah puas mencecap “surga” di ujung timur Pulau Jawa, petualangan dilanjutkan menuju Pulau Dewata. Jalan yang dipenuhi batu-batu kerikil akibat aspal mengelupas di akses keluar Taman Nasional Baluran, menjadi medan pembuktian ketangguhan New Terios. Dengan kecepatan 40 kilometer/jam, New Terios nyaman dan mulus melewati jalan berlubang serta melibas tikungan yang landai.
Iring-iringan New Terios pun menuju Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Bali dengan kapal ferry. Aroma Pulau Dewata segera menyengat tatkala sampai di Gilimanuk. Sajian ayam betutu, kuliner khas Bali, segera menyapa tim petualangan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Bali hanya menjadi tempat persinggahan sejenak, sebelum tim melanjutkan perjalanan menuju Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kampung Suku Sasak
Di Lombok, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise langsung menuju “surga” berikutnya di Kampung Sade, daerah Rambitan, Pujut, Lombok Tengah, yang dihuni Suku Sasak. Alunan musik tradisional khas Suku Sasak dan tarian Gendang Belek menyambut rombongan. Pertunjukan Peresehan, tradisi perkelahian dengan tongkat rotan panjang serta perisai yang terbuat dari kulit sapi, pun disuguhkan.
Di kampung Suku Sasak ini, terdapat kebiasaan unik. Penduduk kampung ini selalu membersihkan lantai rumahnya dengan kotoran kerbau. Cara ini, menurut mereka, dapat lebih menghangatkan rumah serta dijauhi nyamuk.
Setelah dari Sade, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise mengungkapkan belarasa dengan berbagi bersama siswa-siswi SMA AL Masyhudien NW Kawo, Lombok Tengah. Kegiatan ini menjadi salah satu pilar tanggung sosial perusahaan Daihatsu; Pintar Bersama Daihatsu.
Perjalanan berlanjut. Kali ini, petualangan tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise menguak keelokan pantai-pantai di Pulau Lombok. Dua pantai yang disambangi adalah Pink Beach, di daerah Tanjung Ringgit, Lombok Timur dan Pantai Selong Belanak di Lombok Tengah.
Untuk mencapai Pink Beach, diperlukan dua jam perjalanan dari Mataram. Dari jauh, sekilas pasir pantai ini berwarna merah muda atau pink. Tak heran, jika pantai ini dinamai Pink Beach. Lokasi pantai ini jauh dari keramaian. Pohon-pohon yang sedang meranggas menjadi keunikan panorama di pantai ini.
Usai menikmati Pink Beach, tim melanjutkan perjalanan menuju Pantai Selong Belanak. Lagi-lagi, New Terios harus menghadapi medan berbukit dan berkelok-kelok. Hari menjelang sore. Mentari pun sudah agak condong ke barat. Tim tak mau kehilangan moment sunset di Pantai Selong Belanak. Tujuh New Terios pun digeber, bagai sebuah petualangan mengejar matahari.
“Ah Lombok, so little time so many beautiful hidden paradises,” ujar seorang blogger perempuan yang ikut dalam petualangan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise, Lucia Nancy dalam laman miliknya.
Mencecap Susu Kuda Liar
Selepas meluapkan kekaguman di Pulau Lombok, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise berpetualang ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pagi-pagi, konvoi New Terios menuju Pelabuhan Kayangan untuk menyeberang dengan kapal ferry selama empat jam ke Sumbawa.
Sesampai di Sumbawa, tujuh New Terios segera dipacu menuju Dompu yang berjarak lebih kurang 585 kilometer. Jalanan yang mulus menjadi santapan ringan bagi New Terios.
Baru dini hari, rombongan sampai di penginapan yang terletak di Pantai Lakey, destinasi wisata yang kondang di Dompu. Pantai ini dikenal dengan ombak yang amat diminati para peselancar.
Keesokkan pagi, petualangan dilanjutkan ke daerah perbatasan Dompu dengan Bima, yakni Desa Palama, Donggo, Bima. Di tempat ini, tim menyaksikan pemerahan susu kuda liar. Disebut kuda liar, karena kuda-kuda ini memang digembalakan secara liar di alam terbuka. Mereka juga berkembangbiak di alam liar.
Sumbawa tak hanya menyimpan pesona alam yang elok. Sumbawa juga memiliki warisan kudapan susu kuda liar yang telah menjadi daya pikat daerah ini.
Pulau Keajaiban Dunia
Dari Sumbawa, tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise bertolak ke Labuan Bajo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pulau Komodo menjadi tujuan utama dan juga akhir dari petualangan ini.
Pagi itu, mentari belum menyembul di ufuk timur. Tim telah bersiap menuju Pulau Komodo. Kapal Phinisi Lafina dari Bone, Sulawesi Selatan siap menemani tim mengarungi lautan selama lima jam dan berlabuh di pulau tempat bersarang reptil raksasa itu.
Tujuh New Terios pun berhasil mencapai tempat yang telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Keajaiban Dunia ini. Seluruh tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise melakukan selebrasi dan bersyukur atas petualangan ini serta membuktikan ketangguhan New Terios sebagai Sahabat Petualang.
********
1 komentar:
Poker Room Review 2021: Big Time Texas Hold'em - Oklahomacasinoguru
The Poker Room Poker Room 188 벳 was launched in the early 2000's 벳 365 한글 by the PokerStars 다 파벳 먹튀 Group, 슬롯 머신 사이트 and has a huge community of dedicated 바카라 시스템 배팅 dealers.
Posting Komentar